Sistem Informasi Psikologi: Model Tes Papikostik secara komputerisasi
Berikut adalah contoh flowchart model sistem tes papikostik yang telah terkomputerisasi
Sistem Informasi Psikologi: Model Tes Papikostik secara komputerisasi
Berikut adalah contoh flowchart model sistem tes papikostik yang telah terkomputerisasi
Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer CBIS
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Computer
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data yang tinggi dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
2. Fokus Informasi (SIM)
Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
3. Fokus Pada Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan&memanfaatkan data&model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Sistem ini bertujuan untuk memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat dan meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
4. Fokus Pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
5. Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
Berdasarkan beberapa evolusi yang ada diatas menunjukkan bahwa dari setiap masing-masing sistem memiliki manfaat dan tujuan yang dibutuhkan dalam pencapaian yang menggunakan sisten informasi berbasis computer.
Lingkup Data
Menurut Kadir (2004), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki yang terdiri atas elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas (file). Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.Rekaman adalah gabubngan sejumlah elemen data yang saling terkait. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman ang bertipe sama membentuk sebuah berkas.
Penyimpanan Sekunder
Proses penyimpanan pada SASD terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. Contoh, magnetic tape. Penyimpanan ini sudah jarang dipakai, tetapi seringkali dipakai untuj backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar (dalam Sulianta, 2008)
2. DASD (penyimpanan akses langsung)
Menurut Sulianata (2008), proses penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil sebuah data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan
Pemerosesan Data
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
2. Pemerosesan Online
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan
3. Sistem Real Time
Adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
DataBase
Era permulaan database ditandai dengan :
– Pengulangan data
– Ketergatungan data
– Kepemilikan data yang tersebar
Konsep database
Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai degan menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
Struktur database
– Keunggulan dan kelemahan database dan DataBase Management System (DBMS)
Keunggulan :
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.
Kelemahan DBMS:
Seperti database metode yang digunakan ilmu psikologi dalam memecahkan masalah sama. Konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Begitu pula dengan psikologi, saat klien melakukan konseling tujuan konselor adalah membantu klien tersebut membuat perubahan dalam dirinya menjadi lebih baik.
Untuk peran DBMS dalam psikologi seperti mengambil data dan informasi secara cepat, meningkatkan keamanan.
Sistem Pengolahan Data
Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari pengolahan data itu sendiri untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akutansi (SIA) yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal, maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing (dalam Umar, 2003). Melakukan pengubahan, penyimpanan data, pembuatan dokumen
2. Contoh sistem pengolahan data
Peranan pemerosesan data dalam pemecahan masalah
SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sistem Informasi Manajemen
Merupakan salahsatu bagian dari sistem informasi. Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi yang bertujuan emndukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. SIM merupakan suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Sistem ini menggunakan hardware, software, prosedur manual.
2. Konsep sistem informasi organisasional
Pada dasarnya konsep system organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi
3. Peranan SIM dalam pemecahan masalah
SIM dan subsistem – subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah dalam 2 cara dasar :
Sumber Daya Informasi Seorganisasi. SIM adalah suatu usaha seorganisasi untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan komputer bagi semua manajer.
Identifikasi dan Pemahaman Masalah. Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manajer. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.
Sistem penunjang keputusan
Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskan
Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat antara satu atau lebih alternatif yang tersedia.
Tujuannya adalah memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
2. Model SPK
Model dalam sistem pengambilan keputusan ada 3 macam yaitu:
Perangkat Lunak Penulisan Laporan : menghasilkan laporan periodik maupun khusus.
Model Matematika : menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan/instansi. Model matematika dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedural apapun.
Perangkat lunak GDSS : memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerjasama sebagai satu kelompok, mencapai solusi. Dalam situasi tertentu ini, istilah GDSS, atau sistem pendukung keputusan kelompok (Group Decision Support System) digunakan
3. Pemodelan matematis berserta keuntungan dan kerugiannya
Keunggulan :
Kelemahan :
4. SPK berkelompok
Sistem pendukung keputusan kelompok atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system/GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
5. Peranan SPK dalam pemecahan masalah
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
Desain sistem informasi psikologi
Pada materi sebelumnya saya telah menjelaskan tentang sistem informasi dalam psikologi, dimana sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Sistem informasi psikologi juga merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Selain itu, Sistem informasi psikologi memberikan suatu inovasi dan tentunya kemudahan pada bidang psikologi dalam pengaplikasiannya. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi.
2. Menggunakan komputer sebagai balat bantu pengolahan informasi dalam psikologi
Semakin modern ini banyak hal yang dengan mudah dilakukan ditambah lagi penggunaan teknologi yang semakin maju. Dengan sistem informasi yang semakin berkembang pesat hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para ahli dibidang psikolog. Seperti pada HRD sebuah perusahaan yang sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu para konselor juga memanfaatkan dengan baik seperti melakukan konseling online untuk anak-anak, remaja, wanita dll.
Dalam perkuliahan salah satu aplikasi yang sering digunakan dalam psikologi adalah program SPSS, aplikasi SPSS merupakan salah satu program komputer yang dapat digunakan dalam psikologi. SPSS adalah program komputer yang dipakai untuk analisis statistika. SPSS biasanya dipergunaan dalam mengolah data penelitian seperti skripsi dan penelitian ilmiah serta beerbagai matakuliah yang memerlukan aplikasi SPSS.
Daftar Pustaka
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2016
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo
Kadir. A. (2004).Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi
Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Marimin., Tanjung, H., Prabowo, H. (2004).Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Priyanto., D. (2014). Belajar sendiri spss 22. Jakarta: Grasindo
Sulianta, F. (2008). Komputer forensik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Umar, H. (2003). Business. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Karakteristik Sistem
Menurut Fatta (2007) untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya.
Menurut Jogianto (2005), Kambey (2010), dan Hutahaean (2015), sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki karakteristik, berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan lainnya:
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem engan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.
Masukan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Elemen Sistem
Menurut Amsyah (2005) modul sistem terdiri dari empat subsistem, yaitu:
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). (wikipedia.com)
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. (wikipedia.com)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. (wikipedia.com)
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. (wikipedia.com).
Para ahli mempelajari sistem informasi dengan tujuan ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai mengenal dan menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang berperan adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi. Informasi diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan. Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan saraff tertentu ke susunan saraf pusat di otak. Dalam susunan saraf pusat ini berbagai informasi diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.
Model Sistem Informasi Psikologi
Para ahli mempelajari sistem informasi dengan tujuan ketertarikan terhadap bagaimana pengambilan keputusan manusai mengenal dan menggunakan informasi formal. Dalam hal ini, proses psikologi yang berperan adalah psikologi kognitif, otak merupakan pusat pengolahan informasi. Informasi diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan. Hasil informasi dikirimkan melalui jaringan saraff tertentu ke susunan saraf pusat di otak. Dalam susunan saraf pusat ini berbagai informasi diolah dah hasil pengolahan informasi tersebut manghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri (Vaniaa, 2012).
Daftar Pustaka
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia pustaka umum.
Fatta, H. A (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi. Jakarta: Andi Offset.
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Jogianto, H.M (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kambey, D.C (2006). Landasan Teori Administrasi atau Manajemen. Manado: Yayasan Tri Ganesha Nusantara.
Kristanto, Andi (2003). Perancangan sistem dan aplikasinya. Jogjakarya: Gava Media.
Sistem Informasi Psikologi
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Menurut Hanif Al Fatta (2007) sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
Saya juga akan mencantumkan pengertian sistem menurut beberapa pakar antara lain menurut Amsyah, Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk suatukesatuan (Amsyah, 2000).
Jogiyanto (2005) menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Samiaji Sarosa (2009) mendefinisikan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga sistem terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan
Informasi atau dalam bahasa inggrisnya ialah Information ini berasal dari kata informacion bahasa perancis, kata tersebut diambil dari bahasa latin yaitu “Informationem” yang artinya itu ialah “konsep, ide, garis besar”. Informasi adalah sesuatu data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi yang memiliki nilai yang bermanfaat.
Andri Kaniyo (2007) menyatakan informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi
Zulkifli Amsyah (2005) mendefinisikan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan pemakaian informasi tersebut.
Menurut Kursini & Menurut Laudon (2008) informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, informasi adalah data yang sudah dibentuk sesuai dengan keperluan yang bermanfaat dalam mendukung sumber informasi.
Menurut Arief Budiman (2006) psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, khususnya dari segi kejiwaannya.
Menurut Nasarudin Latif (1996) Psikologi ialah ilmu yang membahas keadaan jiwa dan gerak kegiatan (aktivitas) serta karya jiwa manusia.
Menurut Dali Gulö (1982) dalam kamus psikologinya, psikologi yaitu ilmu yang mempelajari proses-proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun proses-proses mental dan perilaku itu sendiri.
Menurut Sri Patma Sukartini & M. Imam Faisal Baihaqi (2007) psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas keadaan jiwa dan perilaku makhluk hidup dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Irene Joos, dkk (2009) mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sistem input/ proses/ output.
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Kusrini & Andri kaniyo (2007) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sitem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang terdiri dari rangkaian subsitem yang menghasilkan informasi dan bertujuan mendapatkan pemahaman psikologis manusia seperti bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dengan menggunakan informasi formal.
Contoh kasus:
Pada contoh kasus dalam buku Cerdas dengan Musik karya Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFFC, DHC, Psi., dan Roswiyani P. Zahra, S.Psi. mereka menyatakan bahwa informasi bunyi yang diterima oleh anak-anak, apabila diinterpretasikan sebagai suatu yang menyenangkan maka yang timbul adalah perasaan senang pada diri anak. Namun, jika informasi bunyi diinterpretasikan sebagai sesuatu yang mengancam maka yang akan muncul adalah rasa takut atau terancam (sebagai ekspresinya, anak menangis). Interpretasi anak tentang suara yang didengarnya bukan lagi bentuk penginderaan (sensasi), tetapi sudah merupakan bentuk persepsi. Sensasi dan persepsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pengolahan rangsang stimulus yang dikoordinir oleh otak.
Analisis:
Informasi merupakan sebuah data yang digunakan untuk keperluan tertentu, tidak dapat dipisahkan dengan sistem. Karena data belum menjadi informasi apabila tidak adanya sistem. Seperti pada contoh kasus diatas bahwa sebuah bunyi yang diterima oleh anak-anak hanya akan menjadi bunyi apabila tidak diberikan sistem informasi bahwa bunyi tersebut adalah bunyi yang menyenangkan atau bunyi yang mengancam. Dapat disebut pula interpretasi atau pemaknaan sensasi sehingga menjadi sebuah persepsi.
Sumber:
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. (Google Book)
Budiman, A. (2006) Kebebasan, Negara Pembangunan. Jakarta: Alfabet
Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)
Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
Gulö, D. (1982). Kamus Psychology. Universitas Michigan: Tonis.
Zulkifli, A.M., 2005. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Monty P.S. dan Roswiyani P.Z. Cerdas dengan Musik. Niaga Swadaya.
رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Huud: 47).
رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik” (QS. Al Mu’minun: 109).
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
“Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik” (QS. Al Mu’minun: 118).
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al Imran: 147).
رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Imran: 16).
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji” (QS. Al Imran: 193-194).
رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Qashash: 16).
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al Baqarah: 286).
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS. Al A’raf: 23).
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh. an jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian. dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan” (QS. Asy Syu’ara: 83-85).
رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad)” (QS. Al Maidah: 83).
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik” (QS. Al Anbiya: 89).
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Ash Shaffat: 100).
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa” (QS. Al Imran: 38).
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Furqan: 74).
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS. Ibrahim: 41).
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hasyr: 10).
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan” (QS. Nuh: 28).
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim” (QS. Al Qashash: 21).
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim” (QS. Al A’raf: 47).
رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ
“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan” (QS. Al Ankabut: 30).
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Baqarah: 127 dan 128).
رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
“Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali” (QS. Al Mumtahanah: 4).
حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung” (QS. At Taubah: 129).
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Mumtahanah: 5).
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang’zalim dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir” (QS. Yunus: 85-86).
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
“Ya Tuhanku, tambahkanlah aku ilmu” (QS. Thaha: 114).
رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. At Tahrim: 8).
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 201).
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh” (QS. An Naml: 19).
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS. Al Ahqaf: 15).
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
“Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan n aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku” (QS. Al Mu’minun: 97-98).
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (QS. Al Imran: 8).
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thaha: 25-28).
رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS. Al Kahfi: 10).
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala” (QS. Ibrahim: 35).
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
“Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman” (QS. Al Furqan: 65-66).
Terapi kelompok adalah terapi yang dilakukan melalui sebuah kelompok namun memiliki kegiatan yang terstruktur dan memberikan efek terapeutik bagi anggotanya. Efek terapeutik yaitu kegiatan yang dilakukan dalam kelompok akan memberikan efek terapi kepada masing-masing anggota. Mereka akan belajar untuk membuka diri mereka, menceritakan masalah mereka, mendengar pendapat atau saran dari anggota lain.
Cara melakukan terapi kelompok
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam terapi kelompok adalah:
Tahap ini ditandai oleh adanya pengakuan dari klien mengenai masalahnya yang mungkin tepat dipecahkan melalui terapi kelompok ataupun terapis juga dapat menelaah situasi yang dialami klien. Tahap intake disebut juga sebagai tahap kontrak antara terapis dengan klien, karena pada tahap ini terdapat persetujuan dan komitmen antara terapis dan klien untuk melakukan kegiatan-kegiatan perubahan tingkah laku melalui terapi kelompok.
Terapis dan para anggota terapi (klien) mengidentifikasi permasalahan, tujuan-tujuan kelompok serta merancang rencana tindakan pemecahan masalah. Pada tahap ini juga dibahas tempat atau ruangan pelaksanaan terapi kelompok, frekuensi pertemuan, lama pertemuan dan waktu yang dibutuhkan.
Penyeleksian anggota untuk membentuk suatu kelompok harus dilakukan terhadap orang-orang yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari keterlibatannya dalam kelompok. Dalam pembentukan kelompok harus mempertimbangkan tipe permasalahan, persamaan tujuan, persamaan jenis kelamin untuk masalah-masalah tertentu dan tingkatan umur.
Minat dan ketertarikan individu terhadap kelompok juga penting diperhatikan, karena anggota yang memiliki perasaan positif terhadap kelompok akan terlibat dalam berbagai kegiatan kelompok secara teratur.
Norma-norma, harapan-harapan, nilai-nilai dan tujuan-tujuan kelompok akan muncul dalam tahap ini sehingga dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas serta relasi yang berkembang dalam kelompok. Oleh karena itu, pada tahap ini terapis memegang peranan penting untuk dapat membantu kelompok mencapai tujuan.
Dalam langkah ini terapis perlu melihat sejauh mana keberhasilan terapi kelompok yang telah dijalankan melalui evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, maka dilakukanlah terminasi atau pengakhiran kelompok. Terminasi dilakukan berdasakan pertimbangan dan alasan mengenai tujuan individu maupun kelompok tercapai, waktu yang ditetapkan telah berakhir, kelompok gagal mencapai tujuan-tujuannya, serta keberlanjutan kelompok dapat membahayakan satu atau lebih anggota kelompok.
Manfaat terapi kelompok
Kasus-kasus yang diselesaikan dalam terapi kelompok
Terapi kelompok dapat menjadi terapi pilihan untuk orang yang masalahnya terutama antarpribadi dan yang tidak mengalami gangguan psikiatrik utama. Terapi kelompok juga baik untuk orang yang hanya memerlukan tempat dimana ia dapat mencoba perilaku yang baru dan mempraktekkan keterampilan sosial yang baru. Berikut kasus-kasusnya :
Contoh Kasus:
Alice, 54 tahun. Ketika keluarganya akhirnya membujuknya untuk berobat ke klinik rehabilitasi alkohol. Ia jatuh terguling tangga kamar tidurnya saat dalam keadaan mabuk, dan mungkin kejadian tersebut yang akhirnya membuatnya mengakui bahwa ada yang salah dengan dirinya. Kebiasaan minumnya menjadi tidak terkendali selama beberapa tahun terakhir. Ia mengawali hari dengan minum, berlanjut sepanjang pagi, dan pada siang hari ia berada dalam kondisi mabuk total. Ia jarang ingat tentang berbagai hal yang terjadi selepas tengah hari. Sejak awal masa dewasa ia minum secara rutin, namun jarang pada siang hari dan tidak pernah sampai mabuk. Kematian suaminya secara mendadak dalam sebuah kecelakaan mobil dua tahun sebelumnya telah memicu peningkatan frekuensi minumnya, dan dalam enam bulan kebiasaan minumnya telah berubah menjadi pola penyalahgunaan alkohol yang parah. Ia tidak memiliki keinginan untuk keluar rumah dan berhenti melakukan berbagai aktivitas sosial dengan keluarga dan teman-temannya. Upaya yang berulang kali dilakukan keluarganya untuk membuatnya membatasi konsumsi alkohol hanya memicu pertengkaran.
Terapi yang cocok untuk kasus diatas adalah terapi kelompok. Dengan terapi kelompok klien mendapat kesempatan untuk belajar cara berinteraksi sosial atau bersosialisasi, yaitu memperkenalkan diri pada anggota kelompok, cara berkenalan dengan orang lain, bercakap-cakap dengan orang lain, dan melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut klien dilatih untuk tidak menarik diri ataupun menghindar dan klien akan mampu melakukan interaksi dengan orang lain.
Referensi:
Kompasiana. Ketergantungan dan Penyalahgunaan Alkohol. (diakses 13/07/2015) http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2014/01/07/ketergantungan-dan-penyalahgunaan-alkohol-622963.html
http://adeliamaharani222.blogspot.com/2015/06/tugas-kelompok-psikoterapi-terapi.html
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: KANISIUS
Suharto, E. (2007). Pekerjaan Sosial di Dunia Industri – CSR. Bandung: Refika Aditama
Menurut Kamus Webster keluarga adalah A social unit consisting of parent and the children they rear(sebuah unit sosial yang terdiri dari orang tua dan anak yang mereka asuh) atau A group of people related by ancestry or marriage(sekelompok orang yang dihubungkan oleh keturunan atau perkawinan).
Sementara itu, menurut PP No. 21 tahun 1994, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Menurut WHO, keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Berdasarkan 3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah unit terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan anak baik yang terhubung melalui pertalian darah, perkawinan, maupun adopsi.
Menurut ahli keluarga yaitu Friedman(1998) menjelaskan bahwa keluarga dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya memiliki fungsi-fungsi dasar keluarga. Fungsi dasar tersebut terbagi menjadi 5 fungsi yang salah satunya adalah fungsi affektif, yaitu fungsi keluarga untuk pembentukan dan pemeliharaan kepribadian anak-anak, pemantapan kepribadian orang dewasa serta pemenuhan kebutuhan psikologis para anggotanya. Apabila fungsi affektif ini tidak bisa berjalan semestinya maka akan terjadi gangguan psikologis yang berdampak pada kejiwaan dari keseluruhan unit keluarga tersebut.
Mengenai fungsi affektif ini banyak kejadian dalam keluarga yang bisa memicu terjadinya gangguan kejiwaan baik pada anggotanya maupun pada keseluruhan unit keluarganya, contoh kejadian-kejadian tersebut seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kultural, dll. Kejadian tersebut tidak semata-mata muncul tetapi selalu ada pemicunya, dalam konsep keluarga yang biasanya menjadi pemicu adalah struktur nilai, struktur peran, pola komunikasi, pola interaksi, dan iklim keluarga yang mendukung untuk mencetuskan kejadian-kejadian yang memicu terjadinya gangguan kejiwaan pada keluarga tersebut.Sehingga dalam hal ini di perlukan terapi keluarga dalam menormalisasikan individu dalam kehidupannya baik untuk dirinya sendiri,keluarga maupun masyrakat sekitarnya khususnya dalam hubungan sosial.
A.Pengertian Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah salah satu bentuk intervensi psikologi keluarga sebagai sub bab pada psikologi klinis. Terapi keluarga merupakan pendekatan terapeutik yang melihat masalah individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga dan menitik beratkan pada proses interpersonal. Tetapi keluarga merupakan intervensi spesifik dengan tujuan membina komunikasi secara terbuka dan teraksi keluarga secara sehat.
B.Konsep dan Prinsip Dasar
Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga (Gurman, Kniskern & Pinsof, 1986). Terapi keluarga muncul dari observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi individual mempunyai konsekuensi dan konteks sosial. Contohnya, klien yang menunjukkan peningkatan selama menjalani terapi individual, bisa terganggu lagi setelah kembali pada keluarganya.
Terapi keluarga didasarkan pada teori system (Van Bertalanffy, 1968) yang terdiri dari 3 prinsip :
Ketika masalah muncul, terapi akan berusaha untuk mengidentifikasi masalah keluarga atau komunikasi keluarga yang salah, untuk mendorong semua anggota keluarga mengintrospeksi diri menyangkut masalah yang muncul. Tujuan umum terapi keluarga adalah meningkatkan komunikasi karena keluarga bermasalah sering percaya pada pemahaman tentang arti penting dari komunikasi (Patterson, 1982).
Terapis keluarga biasa dibutuhkan ketika :
C.Sejarah :
Penelitian mengenai terapi keluarga dimulai pada tahun 1950-an oleh seorang Antropologis bernama Gregory Bateson yang meneliti tentang pola komunikasi pada keluarga pasien skizofrenia di Palo Alto, California.
Pada pertengahan 1970-an, masyarakat prefesional mulai menganggap serius perspektif dan terapi keluarga. Sejalan dengan itu, buku-buku dan artikel-artikle bermunculan, begitu juga program pelatihan terapi keluarga (Gale dan Long, 1996)
Munculnya buku-buku semipopuler sejak tahun 1968 hingga 1992 memberikan pandangan dan proses yang melekat pada kehidupan perkawinan dan pasangan yang senantiasa berubah
D.Indikasi Pemberian Terapi
Terapi keluarga akan sangat bermanfaat jika digunakan pada kasus yang tepat. Indikasi terapi keluarga menurut Walrond Skinner adalah : “Gejala yang timbul merupakan ekspresi disfungsi dari sistem keluarga. Gejala yang timbul lebih menyebabkan beberapa perubahan dalam hubungan anggota keluargannya dan dapat merupakan masalah secara individual..”
E.Manfaat Terapi Keluarga
Manfaat untuk pasien yaitu mempercepat proses kesembuhan melalui dinamika kelompok atau keluarga. Memperbaiki hubungan interpersonal pasien dengan tiap anggota keluarga atau memperbaiki proses sosialisasi yang dibutuhkan dalam upaya rehabilitasinya. Jika dilakukan pada program rawat jalan diharapkan dapat menurunkan angka kekambuhan.
Manfaat untuk keluarga yaitu memperbaiki fungsi dan struktur keluarga sehingga peran masing – masing anggota keluarga labih baik. Keluarga mampu meningkatkan pengertiannya terhadap pasien/klien sehingga lebih dapat menerima, lebih toleran dan lebih dapat menghargainya sebagai manusia maupun terhadap potensi – potensinya masih ada. Keluarga dapat meningkatkan kemampuannya dalam membantu pasien/klien dalam rehabilitasi.
F.Efektifitas Terapi Keluarga :
Walau efektifitas dari terapi keluarga merupakan komponen penting dalam proses pemulihan klien, integrasi terapi keluarga memiliki tantangan sebagai berikut :
Ø Pertama, terapi keluarga lebih kompleks daripada pendekatan non-keluarga karena lebih banyak orang yang terlibat.
Ø Kedua, perlu keterampilan dan pelatihan khusus untuk terapi keluarga yang berbeda dari lainnya.
Ø Ketiga, terapi keluarga selama ini sudah terbukti keberhasilannya.
G.Pemberian Terapi Keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa
Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya. Keluarga dipandang sebagai satu sistem sehingga gangguan yang terjadi pada salah satu anggota dapat mempengaruhi sistem, disfungsi dalam keluarga dapat sebagai penyebab gangguan.Berbagai pelayanan keperawatan jiwa bukan tempat klien seumur hidup.Salah satu faktor penyebab gangguan jiwa adalah keluarga tidak tahu cara merawat klien dirumah. Kenyataannya banyak klien di RSJ yang jarang dikunjungi keluarga, keluarga tdk mengikuti proses perawatan klien. Tim kesehatan jiwa di RS merasa bertanggug jawab terhadap upaya penyembuhan klien & jarang melibatkan keluarga. Setelah sembuh, RS memulangkan klien, beberapa hari, minggu, bulan klien kembali dirawat dengan alasan perilaku klien tidak bisa diterima oleh keluarga & lingkungan. Hal tersebut terjadi karena selama dirumah klien tidak boleh keluar & gerak-gerik klien selalu diawasi dan curigai. Keluarga mempunyai tangung jawab dalam Proskep di RS, persiapan pulang & perawatan dirumah,Adaptasi klien dengan lingkungan berjalan baik.Terapi keluarga ADALAH Suatu cara utk menata kembali masalah hubungan antar manusia (Stuart & Sundeen, 1991)
Ø Adapun tujuan dari perawatan tersebut adalah :
Ø Manfaat Terapi Keluarga
Ø PERAN PERAWAT
Aktifitas :
Selain Peran perawat yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana perawat membantu serta mendorong keluarga untuk terlibat dalam mencegah klien kambuh. Alasan keluarga dilibatkan dalam mencegah kekambuhan pada klien adalah :
Peran keluarga dalam terapi itu sendiri adalah :
Ø Ciri-ciri Fungsional Keluarga
Ø Disfungsi Keluarga
Ø HARAPAN:
Kesimpulan
Salah satu bentuk intervensi Psikologi Keluarga adalah terapi keluarga. Terapi keluarga merupakan salah satu terapi modalitas yang melihat masalah individu dalam konteks lingkungan khususnya keluarga. Untuk dapat menajalankan terapi keluarga dengan baik diperlukan pendidikan dan latihan dengan dilandasi berbagai teoeri yaitu psikoterapi kelompok, konsep keluarga struktur dan fingsi keluarga,dinamika keluarga, terapi perilaku dan teori komunikasi.
Manfaat peran keluarga dalam proses terapi pasien dapat diperbesar melalui terapi keluarga. Dengan terapi keluarga diharapkan selain bermanfaat untuk terapi dan rehabilitasi pasien juga dapat memperbaiki kesehatan mental dari keluarga, termasuk tiap–tiap anggota keluarga dalam arti memperbaiki peran dan fungsi atau hubungan interpersonalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, JP. 1968. Dictionary of Psychology (Kamus Lengkap Psikologi). M: 355. Terjemahan oleh Dr. Kartini Kartono. 1981. Jakarta : Raja Grafindo.
Friedman, Marlyn M. 1998. Praktik Keperawatan Keluarga: Teori, Pengkajian, Diagnosa, dan Intervensi. Toronto: Appleton&Lange.
Hershenson, David B.; Power, Paul W.; & Waldo, Michael. 1996. Community Counseling, Contemporer Theory and Practice.
Kendall, Philip C. & Norton-Ford, Julian. Professional Dimension Scientific and Professional Dimension. USA, John Willey and Sons, Inc.
Massachusetts, A Simon & Scuster Company. Imbercoopersmith, Evan. 1985. Teaching Trainee To Think In Triad. Journal of Marital and Family Therapy, Vol.11, No.1,61-66.
Perez, Joseph F. 1979. Family Counseling : Theory and Practice. New York, Van Nostrand, Co.
Sundberg, D, Winebarger, A, Taplin, J. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wiramihardja, S.A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis (Edisi Revisi). Bandung : Refika Aditama.
Yosef, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Dengan menyebut nama Allah yang pengasih dan penyayang
Ya Allah, aku bermohon pada-Mu
hendaklah Kau jaga aku
sehingga aku tidak lagi menentang-Mu
Sungguh, aku bingung dan ketakutan
karena banyaknya dosa dan kemaksiatan
bersamaan dengan banyaknya Anugerah-Mu
dan kebaikan
Lidahku telah kelu karena banyaknya dosa-dosaku
Telah hilang wibawa wajahku
Maka dengan wajah yang mana
aku harus menemui-Mu
setelah dosa-dosa membuat wajahku muram?
Dengan lidah yang mana
aku harus menyeru-Mu
setelah maksiat membuat lidahku bungkam?
Ya Allah,
Bagaimana aku menyeru-Mu,
Padahal aku pendosa?
Tetapi, Bagaimana aku tidak menyeru-Mu
Padahal Engkau Maha Pemberi Karunia?
Bagaimana aku bergembira
Padahal aku pendosa?
Tetapi, Bagaimana aku berduka
Padahal Engkau Maha Pemberi Karunia?
Ya Allah
Bagaimana aku menyeru-Mu,
Padahal aku, aku?
Tetapi, Bagaimana aku tidak menyeru-Mu,
Padahal Engkau, Engkau?
Bagaimana aku bergembira
Padahal aku telah melawan-Mu?
Tetapi, Bagaimana aku berduka
Padahal aku telah mengenal-Mu?
Wahai Zat yang Maha Kasih
Wahai Zat Yang Maha Sayang
Wahai Zat Yang Maha Pengampun
Wahai Zat Yang Maha Pemurah
Ya Allah,
Sungguh aku malu menyeru-Mu
Padahal aku selalu mengulangi dosa-dosaku
Tetapi, bagaimana mungkin seorang hamba
tidak menyeru junjungannya
Kemanakah pelariannya dan perlindungannya
Jika Kau usir dia?
Ya Allah,
Kepada siapa lagi aku berlindung
jika tidak Kau tegakkan aku
dari ketergelinciranku?
Siapakah yang akan mengasihiku
Jika Engkau tidak mengasihiku?
Siapakah yang akan menyambutku
Jika Engkau tidak menyambutku?
Kemana hendak berlari
Jika harapanku terhempas di sisi-Mu?
Ya Allah,
aku berada antara cemas dan harap
kecemasanku pada-Mu
mematikanku
harapku pada-Mu
menghidupkanku
Ya Allah,
Dosa-dosa adalah sifat kami
Sedangkan maaf adalah sifat-Mu
Ya Allah,
Uban itu adalah cahaya-Mu
Bagaimana mungkin Kau bakar cahaya-Mu
Dengan api-Mu
Ya Allah,
Surga itu tempatnya orang-orang baik
Tetapi jalannya melewati neraka
Duhai beruntungnya
Sekiranya aku mendapatkan surga
aku tidak masuk neraka
Ya Allah,
Bagaimana mungkin aku menyeru-Mu
dan mengharapkan surga
dengan perbuatan ku yang buruk?
tetapi,
bagaimana mungkin aku tidak menyeru-Mu
dan tidak mengharapkan surga
dengan perbuatan-Mu yang baik dan indah?
Ya Allah,
akulah yang menyeru-Mu,
walaupun bermaksiat pada-Mu,
hatiku tidak pernah melupakan zikir-Mu
ya Allah,
akulah yang mengharapkan-Mu,
walaupun bermaksiat pada-Mu,
tak kan putus harapku akan kasih-Mu
ya Allah,
akulah yang bertambah panjang usiaku,
bertambah banyak dosa-dosaku,
bertambah panjang musibahku
karena banyaknya dosaku,
bertambah panjang pula harapanku
karena banyaknya ampunan-Mu
duhai junjunganku, Tuhanku
dosa-dosaku besar
tetapi ampunan-Mu
lebih besar
dari dosa-dosaku
wahai Dia Yang Ampunan-Nya besar
ampunilah dosa-dosaku yang besar
karena tidak ada yang mengampuni dosa besar
kecuali Tuhan Yang Maha Besar
wahai Tuhanku
akulah yang telah membuat perjanjian dengan-Mu
kemudian aku putuskan janjiku
aku lepaskan tekadku
ketika nafsu menguasaiku
sehingga pagi berbuat sia-sia
dan sore berbuat alpa
Kau tuliskan apa yang kulakukan
dalam siang dan malamku
ya Allah, ya Tuhanku
dosa-dosaku
tidak menyusahkan-Mu
ampunan-Mu padaku
tidak mengurangi kebesaran-Mu
berikanlah padaku ampunan
yang tidak menyusahkan-Mu
berikanlah padaku anugerah
yang tidak mengurangi kebesaran-Mu
ya Allah
jika kau bakar aku
tidak ada manfaatnya bagi-Mu
jika kau ampuni aku
tidak ada madaratnya bagi-Mu
lakukanlah padaku
apa yang tidak menimbulkan madarat bagi-Mu
dan janganlah Kau lakukan padaku
apa yang tidak menggembirakan-Mu
sesungguhnya Engkau
Maha Pengasih
Maha Penyayang
Maha Pengampun
Maha Pemurah
Ya Allah,
sekiranya maaf bukan sifat-Mu
tak kan ada seorangpun yang mengenal-Mu
akan menentang-Mu
sekiranya Engkau tidak pemurah dengan ampunan-Mu
aku takkan bermaksiat pada-Mu
dan tidak akan mengulangi dosa-dosaku
sekiranya ampunan bukan hal yang paling Engkau cintai
takkan ada seorang mahklukpun yang paling engkau cintai
berani menentang-Mu
ya Allah,
harapanku dariMu hanyalah ampunan
sangkaku padaMu hanyalah kebaikan
selamatkanlah aku dari ketergelinciran
ya rabb, sudah terjadi apa yang terjadi
wahai Dia yang penuh santun pada yang memusuhi-Nya
apakah lagi pada yang mencintai-Nya dan menyeru-Nya
wahai Dia yang menjawab, bila ada seruan
wahai Dia yang dengan kebesaran-Nya, menebarkan awan
Engkaulah yang berkata:
siapakah yang menyeru pada-Ku, tidak Aku jawab?
Siapakah yang meminta pada-Ku, tidak Aku beri?
Siapakah yang berdiri didepan pintu-Ku, tidak Aku sambut?
Engkaulah yang berkata:
Aku Maha Pemurah, dari-Ku Kemurahan
Aku Maha Pemberi Anugerah, dari-Ku Anugerah
Diantara anugerah-Ku pada para pendosa
Aku lindungi mereka di tempat tidur mereka
Seakan-akan mereka tidak pernah berbuat maksiat pada-Ku
Aku jaga mereka
Seakan-akan mereka tidak pernah berbuat dosa pada-Ku
Siapakah yang berbuat dosa?
Siapakah yang mengampuni dosa?
akulah yang banyak melakukan dosa
dan Engkaulah yang paling banyak mengampuni dosa
ya Allah,
buruk benar apa yang kulakukan,
karena banyaknya dosa dan kemaksiatan
indah benar yang Kau lakukan,
dengan segala anugerah dan kebaikan
ya Allah,
Engkaulah yang menenggelamkan aku
Kedalam karunia, anugerah dan pemberian
akulah yang menenggelamkan diriku
kedalam dosa, kebodohan dan kesalahan
Engkaulah yang terkenal karena kebaikan
akulah yang terkenal karena kemaksiatan
ya Allah,
telah sempit dadaku
dan aku tidak tahu
dengan obat apa bisa kusembuhkan dosa-dosaku
berapa banyak lagi
aku harus bertaubat daripadanya?
berapa kali
aku harus kembali padanya?
berapa banyak
aku harus menyebutnya pada siang dan malamku?
Sampai kapan ya Allah?
Padahal telah kuhabiskan sisa umurku.
Ya Allah,
Lama deritaku
Rapuh tulangku
Ringkih tubuhku
Tetapi,
Dosa-dosaku
Terus bertumpuk
Diatas punggungku
Oleh karena itu, duhai junjunganku
kuadukan padaMu
kemiskinan dan kefakiranku
kelemahan dan ketakberdayaanku
ya Allah,
telah tidur semua yang punya mata,
dan beristirahat ditempat tinggalnya
sedangkan kini, gemetar hatiku dan kedua belah mataku
menanti kasihMu
maka kuseru Engkau, wahai junjunganku
perkenankan doaku
penuhi hajatku
cepatkan ijabahku
ya Allah,
aku menunggu ampunan dariMu
seperti yang ditunggu para pendosa
aku takkan berputus asa dari rahmatMu
yang dinantikan mereka yang berbuat kebajikan
apakah akan kau bakar dengan neraka
wajah yang telah rebah beribadat padaMu
apakah akan kau bakar dengan neraka
mata yang telah menangis takut padaMu
apakah akan kau bakar dengan neraka
lidah yang telah membaca Al-Qur’an
apakah akan kau bakar dengan neraka
hati yang telah mencintaiMu
apakah akan kau bakar dengan neraka
tubuh yang telah tunduk merendah dihadapanMu
apakah akan kau bakar dengan neraka
seluruh anggota badan yang telah sujud rukuk padaMu
ya Allah,
Kau perintahkan kami berbuat kebajikan
padahal Engkau lebih utama daripada mereka yang diperintahkan
Kau perintahkan kami memberi orang yang meminta
padahal Engkau yang terbaik yang diminta
ya Allah
jika Kau siksa aku
akulah seorang hamba yang kau ciptakan
untuk apa yang Kau kehendaki
lalu Kau siksa dia
jika Kau selamatkan aku
akulah seorang hamba yang Kau dapati berbuat kesalahan
lalu Kau selamatkan dia
ya Allah
Tidak ada jalan bagiku untuk melindungi diri dari dosa
Kecuali dengan penjagaanMu
Tidak ada cara lain bagiku untuk mencapai amal yang baik
Kecuali dengan kehendakMu
Ya Allah tiada daya dan upaya kecuali dariMu
Bagaimana aku melindungi diri
Jika tak Kau sampaikan padaku penjagaanMu
yaAllah
Kaututupi bagiku dosa didunia dan tidak Kau sebarkan
Maka janganlah Kau permalukan aku
Pada hari kiamat dihadapan penghuni alam semesta
yaAllah
KemurahanMu meluaskan harapanku
syukurMu menerima amalku
maka bahagiakanlah aku
dalam pertemuan denganMu
dipenghujung ajalku
ya Allah
sekiranya iman menjadi saksi bagiku
atas keesaanMu
sekiranya lidahku berbicara untuk memujiMu
sekiranya Al-Quran menunjukkan padaku
akan keutamaan anugerahMu
maka bagaimana mungkin hilang harapanku akan janjiMu?
Ya Allah,
akulah yang membunuh diriku dengan pedang kemaksiatan
sehingga pasti memperoleh dari sisiMu
penolakan dan pemutusan
selamatkanlah aku ya rabb, selamatkan aku
masihkah ada bagiku sedikit wajah kebaikan di hadiratMu
ya Allah
adam telah menentangMu
lalu Kau ampunkan dia
mahkluk dari keturunannya juga menentangMu
wahai yang memaafkan penentangan ayah
ampuni juga anak yang maksiat kepadaMu
dari keturunannya
ya Allah
Kau ciptakan syurga
Untuk orang yang mentaatiMu
Kau janjikan didalamnya
Apa yang tak tergetar dalam hati
Lalu kuperhatikan amalku
kulihat amalku lemah
ku hitung-hitung diriku
aku tidak mampu mensyukuri nikmat
yang Kau anugerahkan kepadaku
dan
Kau ciptakan neraka
Untuk orang yang maksiat padaMu
Kau janjikan didalamnya
Belenggu nyala api dan siksa
Ya rabb, aku takut, dipastikan masuk kedalamnya
Karena besarnya dosaku
Banyaknya kesalahanku
Terdahulunya kemaksiatanku
Tetapi ya Allah,
Tidak ada dosa yang terlalu besar bagiMu
Untuk Kau ampunkan bagiku
Dan bagi siapapun yang dosanya lebih besar dariku
Karena kecilnya derajat kami dalam KerajaanMu
Dengan segala keyakinan, harapan, dan kepasrahanku
Wahai Dzat yang Maha Besar
Maha Agung
Maha Tinggi
Maha Suci
Maha Benar
Maha Agung Engkau ya Allah dengan segala sifat dan Asma-Mu
Ya Allah,
Kau jadikan bagiku musuh yang memasuki hati,
Menempati bayangan dan fikiranku
Maka kemanakah aku harus berlindung
Jika tidak ada perlindungan dariMu
Ya Allah
Sungguh syetan itu jahat dan buruk
Banyak makarnya
Berat permusuhannya
Lama persengketaannya
Bagaimana mungkin selamat
Orang sekampung
Sedang dia penipunya
Hanya saja kudapati tipuannya lemah
Hanya kepadaMu kami beribadah
Dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan
Hanya kepadaMu kami memohon penjagaan
Tiada daya dan upaya kecuali dariMu
Ya Karim ya Karim ya Karim
Aamin ya Rabbal alamin
Demikianlah sahabat saudaraku fillah semoga catatan ini bermanfaat…
Allâmah al-Majlisi berkata:
“Di dalam sebagian kitab-kitab yang terpercaya, para ulama menyebutkan bahwa Ibnu Babawaeh menukil doa Tawassul ini dari para imam suci as. Ia berkata, “Saya tidak membacanya untuk suatu kepentingan kecuali hal itu dikabulkan”.
Doa itu adalah sebagai berikut:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan menghadap kepada-Mu dengan (perantara) Nabi-Mu, Nabi (pembawa) rahmat, Muhammad, shalawat atasnya dan keluarganya;
Wahai Abul Qasim, wahai Rasulullah, wahai pemimpin (pembawa) rahmat,
Wahai junjungan dan pemimpin kami, sesunguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abul Hasan, wahai Amirul Mukminin, wahai Ali bin Abi Thalib,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Fathimah az-Zahra`, wahai putri Muhammad, wahai cahaya mata Rasul,
Wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, memohon syfaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedapankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Hasan bin Ali, wahai al-Mujtabâ, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abu Abdillah, wahai Husein bin Ali, wahai syahid, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Husein, wahai Zainal Abidin, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abu Ja’far, wahai Muhammad bin Ali, wahai al-Bâqir, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abu Abdillah, wahai Ja’far bin Muhammad, wahai ash-Shâdiq, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abul Hasan, wahai Musa bin Ja’far, wahai al-Kâzhim, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Musa, wahai ar-Ridhâ, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abu Ja’far, wahai Muhammad bin Ali, wahai at-Taqî al-Jawwâd, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Muhammad, wahai al-Hâdî an-Naqî, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Abu Muhammad, wahai Hasan bin Ali, wahai az-Zakî al-‘Askarî, wahai putraRasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
Wahai Washî al-Hasan, wahai pengganti yang hujjah, wahai pemimpin yang dinanti (kedatangannya), al-Mahdi, wahai putra Rasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah;
( Kemudian, mintalah hajat-hajat Anda. Semua hajat tersebut akan dikabulkan insyâ-Allah. Dalam sebuah hadis dianjurkan untuk membaca doa berikut setelah membaca doa Tawassul di atas. )
Wahai junjungan dan pemimpin-pemimpinku, sesungguhnya aku menghadap kepada Allah dengan (perantara) kalian para imamku dan bekalku di saat kepapaan dan keperluanku,
dan aku bertawassul dengan kalian kepada Allah, dan memohon syafaat kepada Allah melalui perantara kalian. Maka, karuniakanlah syafaat kepadaku di sisi Allah dan selamatkanlah aku dari jeratan dosa-dosaku di sisi Allah,
karena kalianlah perantaraku kepada Allah, dan hanya dengan kecintaan kepada kalian serta kedekatan kepada kalian aku memohon keselamatan kepada Allah. Oleh karena itu, jadilah kalian tumpuan harapanku di sisi Allah,
wahai pemimpin-pemimpinku, wahai kekasih-kekasih Allah. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat atas mereka semua dan melaknat para musuh Allah, yaitu orang-orang yang menzalimi mereka dari yang pertama hingga yang terakhir. Amin, ya Rabbal ‘Âlamîn.
Tokoh logoterapi adalah Viktor Emil Frankl. Ia menekankan pentingnya kemauan akan arti. logoterapi adalah penggunaan teknik-teknik menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup.Prinsip utama dari logoterapi ini adalah mencari makna dalam hidup. Sedangkan konsep dasar logoterapi adalah kebebasan, berkeinginan, keinginan akan makna, dan makna hidup.
Logoterapi berasal dari kata Yunani logos yang mengandung dwiarti. Pertama, logos berarti “spirit” (semangat) yaitu suatu dimensi terdalam dari seorang manusia, dan arti ini antropologis dari pada teologis. Kedua adalah ‘meaning’ yaitu nilai hidup sebagai seorang manusia. Logoterapi adalah sebuah teori yang berorientasi unutk menemukan arti, suatu arti dalam dan bagi eksistensi manusia.
Logoterapi merupakan corak psikologi yang dilandasi oleh filsafat hidup dan wawasan mengenai manusia yang mengakui adanya dimensi kerohanian, disamping dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan (termasuk dimensi sosial). Tiga konsep fundamental yang perlu diketahui dalam hubugan dengan logoterapi,antara lain:
Freedom of will (bebas dari kemauan)
Kebebasan yang dimaksud disini adalah suatu kebebasan untuk tetap berdiri/tegak apapun kondisi yang dialami manusia. Manusia bebas unutk menentukan sikapnya menghadapi keadaan sekitarnya, bebas membuat rencana diluar kecenderungan somatik dan komponen-komponen psikisnya. Bebas dari kemauan tidak berarti bebas dari kondisi-kondisi biologis, fisik, sosiologis dan psikologis. Tapi lebih merupakan bebas untuk mengambil sikap bukan hanya mnghadapi dunia, tetapi juga menghadapi diri sendiri.
Will to meaning
Yaitu suatu kemauan untuk menemukan arti hidupnya. Will to meaning merupakan suatu dorongan dasar yang berjuang untuk mencapai arti hidup yang lebih tinggi dan merupakan suatu dorongan yang mengendalikan manusia untuk menemukan arti dalam hidupnya. Will to meaning muncul dari keinginan pembawaan dasar manusia untuk memberikan sedapat mungkin nilai bagi dirinya, untukmengaktualisasikan sebanyak mungkin nilai-nilai hidup mausia dalam dirinya.
The meaning of life
Yaitu arti hidup bagi seorang manusia. Arti hidup yang dimaksudkan disini adalah arti hidup yang bukan untuk dipertanyakan, tetapi untuk direspon, karena kita semua bertanggungjawab untuk suatu hidup. Respons yang diberikan bukan dalam bentuk kata-kata tapi dalam bentuk tindakan, dengan melakukannya.
Tokoh pada pendekatan logoterapi adalah Viktor E.Frankl
Agar setiap pribadi memahami adanya potensi yang secara universal ada pada setiap orang, menyadari bahwa sumber-sumber dari potensi tersebut sering ditekan atau diabaikan bahkan teradang terlupakan dan memanfaatkan potensi-potensi tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mampu tegak kokoh menghadapi berbagai kendala dan meraihkualitas hidup yang lebih bermakna.
Intensi paradoksikal
Teknik dimana pasien diajak melakukan sesuatu yang paradoks dengan sikap pasien terhadap situasi yang dialami disebut teknik intensi paradoksikal (paradoxical intentuon), yakni teknik mendekati dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindari atau melawannya. Landasan dari teknik ini adalah kesangguan manusia untuk bebas bersikap dan mengambil jarak terhadap dirinya sendiri. Mengambil jarak terhadap dirinya sendiri berarti melampaui diri sendiri, dan inilah yang dinamakan humor. Frankl mengemukakan bahwa humor terhadap diri sendiri atau menertawakan gejala-gejalanya sendiri bagi individu memiliki pengaruh kuratif.
Derefleksi
Memanfaatkan kemampuan transendensi diri yang ada pada manusia. Teknik ini mencoba untuk mengalihkan perhatian berlebihan ini pada suatu hal diluar individu yang lebih positif. Dengan teknik ini individu diusahakan untuk membebaskan diri dan tak memperhatikan lagi kondisi yang tidak nyaman untuk kemudian lebih mencurahkan perhatian kepada hal-hal lain yang lebih positif dan bermanfaat.
Bimbingan rohani
Yaitu suatu metode yang khusus digunakan untuk kasus dimana seseorang berada pada permasalahan berat atau tidak dapat terhindarkan. Selain itu pada suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. Pada metode ini , individu didiorong untuk merealisasikan nilai-nilai dengan menunjukan sikap positif terhadap penderitanya dalam rangka menemukan makna dibalik penderitaan tersebut.
Sumber: